Senin, 22 Juni 2009

PENGGUNANAAN TEHNIK EKSPLORASI UNTUK MENEMUKAN IDE DALAM
MENGARASEMEN MUSIK SISWA KELAS X-5 MAN JEMBER 3
Oleh dwi raharjo

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Sebagian besar siswa kelas X – 5 MAN Jember 3 merasa tidak mampu menciptakan sebuah karya seni terlebih musik bahkan ada yang tidak senang terhadap pelajaran seni. Hal ini ditunujkan dengan gejala awal sebgai berikut. Dari awal diberikan tugas dari sejumlah 46 orang sebanyak 38 anak tidak bias mencetuskan ide awal dalam membuat sebuah music/lagu. Dari pengamatan terhadap tugas dari tulisan apa gagasannya di ketahui bahwa anak tidak menguasai musik dengan benar dan tidak bias menguasi media musik dengan baik.
Hal di atas disebabkan adanya perubahan pada diri siswa dari kanak – kanak ke masa remaja. Itu bias dilihat ketika disuruh untuk menyayikan sebuah lagu juga mengulas isi dari lagu kebanyakan hanya melihat dari sisi luarnya saja. Jadi apa yang dimaksud roh lagu/musik sangat jauh. Hal ini ditambah ketika duduk di sekolah menengah kurang mendapat bimbingan atau pembinaan dengan baik. Sebagai contoh untuk melagukan sol misasi tangga nada banyak yang falls. Kalau saya bias mengatakan suara yang dihasilkan kayak menyayinya anak TK/SD.
Dalam menghadapi situasi yang demikian sebagai guru seni yang di dalamnya juga mempelajarai kepekaan rasa, maka harus memiliki kejelian untuk mengadakan pendekatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam belajar seni khususnya seni musik. Dalam hal ini juga mendorong siswa agar mampu meningkatkan gagasan imajinasi dalam bermusik, terlebih dapat menciptakan sebuah karya seni music yang baik.
Di dalam kurikulum ktsp SMA/MA di sebutkan bahwa karya seni music pada dasarnya adalah proses membentuk gagasan dan mengolahnya menjadi sebuah karya yang baru. Menurut sakri (1990) menyimpulkan golongan besar anak di tingkat SMA terletak pada dua kutub mata dua rasa. Oleh karena itu hendaknya guru berhati-hati agar jangan merugikan golongan yang satu. Sebagai bahan pertimbangan ruang rasa dan ruang mata. Oleh karena perlu dicari jalan alternatif dalam pendekatan. Yang lebih sederhana tetapi tidak menghilangkan sifat estetis sebuah karya.
Untuk membuat sebuh karya seni music siswa perlu dilibatkan dalam berbagai kegiatan seperti mengobservasi, bereksperimen dan bentuk yang lain. Kegiatan ini oleh penulis diberi nama tehnik ekplorasi yang secara umum mempuyai arti penjelajahan bunyi dan melodi. Secara khusus mempuyai pengertian sebagai penjelajahan suara atau warna suara. Dalam hal melalui beberapa tahapan: (1) tahapan penjelasan (2) tahapan penjelajahan (3) tahapan penyaringan (4) tahapan penguatan, (5) tahanpan pencetusan.
Beberapa permasalahan dalam karya tulis ini adalah:
1. Bagaimana cara melaksanakan tehnik eksplorasi dalam proses pembelajaran seni music di MA
2. Apakah penggunakan tehnik eksplorasi dapat mningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran di MA
3. Apakah tehnik eksplorasi dapat meningkatkan kemampuan mencetuskan gagasan dalam mengaransir music
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian tindakan kelas ini adalah tehnik eksplorasi bunyi untuk meningkatkan mencetuskan gagasan dalam mengaransir music siswa kelas X-5 semester genap MAN Jember 3 pada tahun pelajaran 2007/2008 dengan batasan sebagai berikut:
a. Mengacu pada standar kompetensi yang tertulis dalam silabus yaitu Berkreasi seni music dengan menggali dan mengembangakan gagasan dalam keragaman proses music nusantara
b. Di batasi satu kompetensi dasar yaitu membuat karya seni music nusantara yang dikembangan dari unsure budaya masyarakat
C. Tujuan dan Manfaat
1. Menyusun program yang sesuai dengan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran kesenian di MA
2. Memilih tehnik atau model pembelajaran yang ebih baik sehingga pembelajaran kesenian khususnya seni music menjadi lebih menarik dan meyenangkan
3. Menyususn system penilaian yang obyektif apakah siswa mampu menguasai kompetensi dasar pendidikan
4. Meningkatkan siswa dalam proses pembelajaran kesenian dengan kreasi baru
5. Menjadi rujukan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran khususnya penelitian tidakan kelas
D. Sajian definisi
a. Tehnik eksplorasi adalah suatu strategi untuk mewujudkan gagasan dalam karya seni music dan mempuyai pengertian sebagai proses penjelajahan bunyi/suara agar siswa berani mencetuskan gagasan kedalam bentuk sajian music
b. Kemampuan mencetuskan gagasan adalah kemampuan untuk melahirkan ide, perasaan, gagasan kedalam bentuk karya seni secara kongkrit
c. Arasemen music adalah memiliki unsure dan sifat menghias.



BAB II
LAPORAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN
A. Peyusunan Program Pembelajaran
Untuk menyusun program pembelajaran arasemen music dengan menggunakan tehnik eksplorasi perlu dipersiapkan strategi proses yang dirancang sebagai berikut:
a. Membuat desain penelitian tindakan kelas berdasarkan tugas awal yang diberikan kepada siswa
b. Meyusun silabus dan system penilaian yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi dasar
c. Meyusun strategi pembelajaran
B. Penyajian program pembelajaran
B.1. Pendekatan mengarasemen music menggunakan tehnik eksplorasi
Pengguanaan tehnik eksplorasi dalam penelitian tindakan kelas ini di asumsikan dan di percaya dapat meningkatkan minat siswa untuk berpartisipasi secara akatif dalam proses pembelajaran sekaligus dapat mendorong siswa mampu meningkatkan mencetuskan gagasan dan imajinasinya kedalam karya music yang sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan
Alas an diatas dikemukakan karena melalui tahapan proses pembelajaran konsep kontekstual dan dapat dijalankan dengan baiak. Hal positif bagi siswa yang muncul selama berlangsungnya proses pembelajaran antara lain :
1. Mengarahkan sisa untuk mengamati dan menelusuri situasi alam lingkungan dengan kehidupan sehari-hari
2. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih, meyeleksi dan memusatkan perhatian untuk mengamabil sebuah keputusan atau memecahkan masalah untuk karya seni
3. Menempatkan proses pembelajaran dalam konteks kehidupan siswa yang beraneka ragam sesuai dengan latar belakangnya
4. Mengalami secara langsung proses pengamatan, penelusuran , pejelajahan, dan bereksperimen membuat karya seni sesuai dengan gagasan dan imajinasinya
5. Melatih sikap mandiri untuk dapat mempertanggung jawabkan secara individu maupun atau kelompok dalam meyelesaikan tugas yang diberikan
B.2. Penyajian
Proses penyajian pembelajaran mengarasemen music ini dapat di gambarkan seperti dibawah ini:
SIKLUS I
Pengalaman Belajar Strategi Proses Tindakan Kelas Waktu
1 2 3
Respon awal




Menggali dan mengolah informasi


Mengambil keputusan dan bekerja sama







Mengukapkan potensi diri 1. Tahap penjelasan
Siswa didorong dan diberi motifasi mengungkapkan perasaan, gagasan dan imajinasi dan menjamin pengakuan karya siswa
2. Tahap penjelajahan
Siswa didorong mengamati, menjelajahi dan menelusuri bunyi dan suara kemudian membuat catatan – catatan
3. Tahap penyaringan
Siswa memilih meyeleksi dan memusatkan perhatian kepada salah satu bunyi/suara dari sekian banyak kedalam desain rancangan/konsep rancangan
4. Tahap penguatan
Guru memberikan motifasi dan menggugah semangat agar siswa berani mencetuska gagasan dan imajinasinya ke dalam bentuk music
5. Tahap pencetusan
Siswa dapat meningkat keberaniannya dan tanpa ragu mencetuskan gagasan dan imajinasinya kedalam hasil karya music (arasmen music/ciptaan music/lagu) 15 menit





1x45 menit



1x45 menit








2x45 menit

Model pembelajaran dengan tehnik eksplorasi ini meruapak pendekatan yang berpusat pada siswa, sehingga guru hanya sebagai pemandu yang mendorong siswa dapat mengatasi permasalahan yang ditemui. Bila mengalami jalan buntu guru tidak langsung member tahu. Guru hanya mendorong siswa untuk mengatasi masalahnya sendiri dengan sekuat tenaga dan kemampuan sendiri.
Hubungan antar keyakinan atas kepercayaan akan mendorong untuk melahirkan keberanian untuk mencapai keberhasilan yang paling tinggi dengan menggunakan tehnk eksplorasi. Meskipun demikian, pada siklus 1 ternyata muncul masalah dan kelemahan yang perlu diperbaharui.
Berdasar masalah yang muncul pada siklus 1 maka disusunlah suatu perbaikan tidanakan (replaning) yang selanjutnya di laksanakan sklus II
Pengalaman Belajar Strategi Proses Tindakan Kelas Waktu
1 2 3
Menggali dan menglah informasi


Mengambil keputusan dan bekerja sama





Mengungkapkan potensi diri 1. Tahap penjelajahan
Siswa lebih didorong untuk mengambil dan menelusuri bunyi-bunyian dari alam yang belum terungkap atau terlewatkan
2. Tahap penyaringan
Siswa didorong untuk memusatkan perhatian kepada arasemen music yang lebih indah dan bagus
3. Tahap penguatan
Siswa lebih digugah semangatnya dan motifasinya agar berani mencetuskan gagasn yang lebih bebas warna musiknya
4. Tahap pencetusan
Siswa lebih dapat mencetuskan gagasan kreatif dan bervariasi serta unik
1x45 menit



1x45 menit







2x45 menit

C. Penilain Proses Hasi Pembelajaran
Tujuan dari ini adalah untuk mengetahui apakah siswa telah atau belum menguasai suatu kompetensi dasar. Untuk itu dalam rangka melakukan penilaian proses hasil pembelajaran perlu langkah :
1. Penjabaran indicator kedalam penilain. Dari ini telah disusun dalam silabus dan penilaian yang meliputi jenis tagihan dan bentuk instrumen. Untuk ini ranah penilainya adalah psikomatorik dan afektif
2. Penyususan intrumennya mencakup : a. mentukan tujuan penilaian, b. meyususn kisi-kisi, c. memilih bentuk instrument, d. menentukan panjang intrumen
3. Jenis tagihan dalam bentuk intrumen yang meliputi:
a. Hasil tugas yang mencakup : 1.kreatifitas, 2.komposisi, 3.ketrampilan tehnik, 4.hasil akhir penilaian.
b. Bentuk intrumen non tes yang dipilih adalah observasi, wawancara, angket, kegiatan proses secara berencana/terencana
D. Refleksi
Dalam refleksi ini untuk melakukan upaya evaluasi yang dilaksanakan setelah pelaksanaan tindakan dan hasil observasi pada siklus I. Di anatara permasalahan yang timbul:
1. Ada beberapa siswa (9 orang) yang mengalami kesulitan dalam penguasaan media
2. Pemilihan warna bunyi kurang bervariasi
3. Belum berani memunculkan bentuk dan format baru dalam bermusik.






BAB III
LAPORAN HASIL
A. Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil ini diperoleh sebuah tindakan pada siklus I dan siklus II. Hasil penilaian berupa tugas dan hasil non tes. Intrumen penilaian mencakup: a.kreatifitas, b.komposisi, c.sklil/ketrampilan, d.hasil akhir /finishing. Hasil non tes berupa pengamatan,angket dan wawancara.
B. Hasil Penelitian Siklus I
B.1. Hasil penilaian tugas siklus I
Dari intrumen penilaian pada siklus I diperoleh table dibawah ini:
Nilai Jumlah anak prosentase Rata- rata
8
7
6
5
4 -
3
6
31
6 -
6.53
13.04
67.39
13.04

5,13
Jumlah 46 100%

Dari tugas awal pada gambar di atas tergambar bahwa dari 46 siswa kelas X-5 MAN Jember 3 Jombang Jember tahun 2007/2008, 38 anak atau kuarang lebih 80% belum mencapai batas ketuntasan. Sedangkan yang telah mencapai batas tuntas yaitu kurang lebih 20%.
Setelah mengikuti pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil penilaian seperti dibawah ini:
Nilai Jumlah anak prosentase Rata- rata
8
7
6
5
4 2
11
28
5
- 4.4
23.9
60.9
10.8
-

6,21
Jumlah 46 100%

Pada table di atas, siswa yang bleum menguasai kompetensi dasar berjumlah 5 anak. Sedang siswa yang tercapai ketuntasan sebanyak 41 anak. Dengan demikian ditinjau dari sudut ketuntasan mengalami peningkatan.
B.2. Hasil non tes siklus I
B.2.1. Hasil pengamatan
Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I diperoleh dari lembar pengamatan afektif yang mencakup : kehadiran, persiapan, penggunaan, tehnik ketrampilan, kreatifitas, sikap dan ketepatan waktu. Hasil yang cukup menggembirakan, proses pembelajaran hampir semua siswa merespon dan aktif mengikuti kegiatan. Meskipun ada 5 siswa yang mengalami kesulitan dan kurang memahami tehnik eksplorasi bunyi/suara.
B.2.2. Hasil wawancara
Wawancara dilakukan bertujuan untuk mengetahui hambatan dan kemudahan yang di alami siswa dalam mengikuti pembelajaran:
1. Siswa yang tergolong baik berpendapat bahwa pembelajaran dengan tehnik eksplorasi merasa menemukan pengalaman yang belum pernah yang di lakukan.
2. Siswa yang tergolong antuisme tinggi berpendapat merasa bias lebih bebas dalam membuat sesuatu yang lain dari pada yang lain/aneh.
3. Sedang siswa yang kurang berhasil berpendapat bahwa menggunakan tehnik eksplorasi telah berhasil menggugah semangatnya, tetapi mengalami kesulitan/hambatan.
4. Siswa yang tidak merespon sama sekali adanya hambatan psikologis dari lingkungan orang tuanya yang tidak sesuai dengan seni khususnya seni music.
C. Hasil penelitian siklus II
C.1. Hasil tugas siklus II
Kesalahan tidakan yang terjadi pada siklus I diperbaiki pada siklus II yang terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, yang dirancang berdasarkan kesalahan, kelemahan dan kekurangan yang sudah terjadi.
Perbaikan yang memperhatikan kurangan pada siklus I, menghasilkan nilai seperti:
Nilai Jumlah anak prosentase Rata- rata
9
8
7
6
5 3
14
23
6
- 6.5
30.5
50
13
-

7.30
Jumlah 46 100%

Di tabel di atas peningkatan belajar telah menguasai kompetensi dasar mengalami peningkatan yang sangat besar sekali. Ini bisa dilihat pada hasil rata – rata prosentase. Dari siklus I berkisar 60% maka pada siklus II meningkat menjadi 70%.
C.2. Hasil non tes siklus II
C.2.1. Hasil pengamatan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II hamper sama dengan siklus I. Pada tahap ini pencetusan gagasan dan imajinasinya didorong untuk membut sendiri tidak meniru yang sudah ada. Hasilnya apa yang dilakukan siswa dengan hasil karyanya sangat berfariatif dan member warna dan corak yang baru.
C.2.2. Hasil wawancara
Hasil wawancara menunjukan peningkatan antusiasme mereka karena merasa lebih rilek, dan rasa senang ketika berkarya/ melaksanakan tugas, ada rasa dorongan tanggung jawab yang besar. Bagi yang masih kurang maksimal, secara jujur mengatakan ada hambatan psikologis.
C.2.3. Hasil angket
Hasil angket yang telah diisi oleh siswa yang memuat instrument pertanyaan tentang: (1)peran siswa, (2)keikutsertaan siswa, (3)mencatat penjelasan, (4)bertanya, (5)ketepatan waktu, (6)mencari informasi, (7)kumpulkan kliping, (8)diskusi, (9)tugas rumah, (10)kelengkapan bahan berkarya music. Data yang bisa catat dengan rincian : siswa sangat senang 97.5%, ikut terlibat 100%, mencatat penjelasan 100%, bertanya 80%, ketepatan menampilkan 79%, mencari informasi 80%, menyelesaikan dirumah 87%.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan daalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebgai berikut:
1. Tehnik eksplorasi adalah sebuah strategi atau cara untuk mendorong dan membangkitkan semangat agar siswa berani dan mampu mencetuskan gagasan kedalam sebuah karya seni melalui proses berbagai kegiatan seperti mengamati, mencatat, bereksperimen, menjelajahi warna- warna dari bunyi/suara kemudian dapat menjadikan sebuah lagu atau mukin sebuah sajian music komtemporer.
2. Dengan menggunakan tehnik eksplorasi ternyata dapat meningkatkan hasil pencapaian kompetensi dasar di siswa MAN Jember 3
3. Tehnik eksplorasi ternya dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
B. Saran
Saran yang ingin di sampaikan melalui tulisan ini adalah:
1. Kepada teman sejawat (khusunya guru kesenian) untuk mengambil pengalaman dan kreatif untuk menemukan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan jiwa anak sekolah
2. Kepala sekolah atau pejabat yang berwenang untuk mengambil sebuah kebijakan harus mampu memberikan rangsangan untuk guru atau siswa untuk berkarya yang inovatif dan kreatif.
3. Pemberian alokasi waktu khususnya pelajaran kesenian harusnya sesuai dengan kompetensi capaian

DAFTRAR PUSTAKA
Ching, Francis D.K 2002. Mengambar Suatu Proses Kreatif. Jakarta : Erlangga
Derekturat Pendidikan Menengah Umum. 1999. Penelitian Tindakan. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Kartika, Dharsono Sony. 2004. Seni Rupa Moderen. Bandung: Rekayasa Sains
Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nursantara, Yayat. 2004. Kesenian SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Mathius Ali. 2008. Seni Musik SMA Kelas X. Jakarta : Esis
Sakri, Ajat. 1990. Pendidikan Seni Rupa. Buku Guru. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sri Hartatis. 2008. Seni Musik SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar